Sayur bayam yang menjadi makanan favorit tokoh kartun Popeye, ternyata memiliki banyak manfaat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Molecular Nutrition and Food, bayam memiliki kandungan yang dapat mengurangi efek merusak dari karsinogen, disebut dengan PhIP.
Karsinogen merupakan zat penyebab kanker, yang juga ditemukan pada daging merah. Zat tersebut mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, yang dapat mengganggu proses-proses biologis.
Untuk menguji hal itu, diadakanlah penelitian terhadap tikus-tikus yang terkena tumor usus besar. Dalam penelitian tersebut, sebagian tikus diberikan diet bayam. Tikus-tikus itu mengonsumsi sebanyak 30 gram bayam segar dalam setahun. Hasilnya? Tikus yang melakukan diet bayam mengalami pengurangan jumlah tumor yang dideritanya, dibanding tikus lain yang tak memakan bayam.
Bayam mengandung klorofil, karotenoid, omega-3 asam lemak, dan zat gizi mikro seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Menurut Mansi Parasramka, PhD, peneliti postdoctoral di Oregon State University, zat-zat tersebut dapat melawan pembentukan tumor dan mengurangi jumlah kanker.
Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa dua pertiga dari kanker dapat dikendalikan dengan cara memperbaiki gaya hidup, termasuk pola makan. Pola makan kaya buah dan sayuran secara signifikan akan mengimbangi dampak dari karsinogen.
Susan Bowerman, asisten direktur dari Center for Human Nutrition di University of California di Los Angeles menyarankan agar mulai mengkonsumsinya sebanyak satu mangkuk bayam yang sudah dimasak, atau dua mangkuk bayam segar mentah setiap harinya untuk mendapatkan manfaat dari bayam.
Source: storyunic.com