Ada pria yang baru Anda kenal dan dia jatuh cinta pada Anda. Dia suka mengirim pesan singkat atau menelefon Anda. Dia menyatakan perasaannya kepada Anda, dan Anda menolaknya. Namun, dia tetap saja mengejar Anda dan tak mengerti bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Jangan khawatir menghadapinya. Berikut ini tiga langkah untuk membuatnya mengerti, seperti dilansir Plurielles.
Langkah 1: Abaikan saja
Langkah 1: Abaikan saja
Jika dia meneledon Anda atau kirim e-mail, SMS, chatting di Facebook, tidak perlu membalasnya. Pria cenderung membayangkan bahwa setiap perhatian yang Anda berikan kepada mereka merupakan tanda ketertarikan. Jadi mereka berpikir bahwa mereka masih punya peluang terhadap Anda.
Langkah 2: Cari alasan
Jika meskipun Anda sudah tidak memedulikannya, tapi pria tersebut masih saja mengejar Anda, cari berbagai alasan lain untuk menghindarinya seperti Anda mau pergi ke tempat lain selama sepekan, Anda masih cinta dengan mantan Anda, Anda tidak siap punya hubungan baru, Anda sudah punya pacar Anda akan menikah bulan depan, dan lain-lain.
Langkah 3: Bersikap tegas
Dia masih tidak mengerti? Ini saatnya bagi Anda untuk bersikap tegas. Jelaskan padanya bahwa Anda tidak tertarik dengannya. Anda tidak perlu bertemu atau menelefonnya untuk mengatakan hal ini. Cukup mengirim SMS atau e-mail karena mereka lebih dapat merasionalisasi situasi. Jika dia bereaksi marah, jangan langsung merespons.
Langkah 2: Cari alasan
Jika meskipun Anda sudah tidak memedulikannya, tapi pria tersebut masih saja mengejar Anda, cari berbagai alasan lain untuk menghindarinya seperti Anda mau pergi ke tempat lain selama sepekan, Anda masih cinta dengan mantan Anda, Anda tidak siap punya hubungan baru, Anda sudah punya pacar Anda akan menikah bulan depan, dan lain-lain.
Langkah 3: Bersikap tegas
Dia masih tidak mengerti? Ini saatnya bagi Anda untuk bersikap tegas. Jelaskan padanya bahwa Anda tidak tertarik dengannya. Anda tidak perlu bertemu atau menelefonnya untuk mengatakan hal ini. Cukup mengirim SMS atau e-mail karena mereka lebih dapat merasionalisasi situasi. Jika dia bereaksi marah, jangan langsung merespons.